404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Mengenal Lebih Dalam Seputar Mesin Bubut Besi - UD Cantenan

Mengenal Lebih Dalam Seputar Mesin Bubut Besi

Mesin bubut besi merupakan peralatan yang digerakkan secara elektrik namun prinsipnya masih tradisional. Prinsip tradisional yang diterapkan adalah pahat logam. Lantas, apa perbedaannya pahat logam dengan mesin bubut? Hal ini dapat diketahui dengan ulasan seputar mesin bubut besi.

UD Cantenan selain merupakan produsen berbagai produk cor aluminium juga menyediakan jasa mesin bubut besi. Layanan ini bisa dimanfaatkan oleh para pebisnis kerajinan logam dan dapat dipesan melalui kontak yang ada di halaman websitenya. Nah, berikut ini berbagai informasi seputar mesin bubut besi.

Sejarah Mesin Bubut

Sebelum mesin bubut besi, sebenarnya mesin bubut digunakan untuk memotong atau membentuk berbagai benda seperti kayu bahkan mungkin batu. Nah, hal ini sudah terjadi sejak lama bahkan di masa lampau sekali. Lantas, dari mana awal mulanya?

Mesin bubut pada awalnya dikembangkan oleh orang Mesir sekitar 1300 SM. Ketika itu dikembangkan mesin bubut yang dijalankan oleh dua orang. Satu orang akan memutar potongan kayu dengan tali sementara yang lain menggunakan alat yang tajam yang berfungsi sebagai pahat untuk memotong atau membentuk kayu. Sehingga alat ini merupakan peralatan yang kuno.

Kemudian bangsa Romawi meningkatkan desain mesin bubut Mesir. Hal serupa juga dilakukan oleh Jerman, Perancis dan Inggris yang juga banyak memodifikasi mesin bubut di masa modern. Sehingga sekarang terdapat mesin bubut besi salah satunya.

Mesin Bubut Lama, sumber Universitas Malahayati
Mesin Bubut Lama, sumber Universitas Malahayati

Pada Abad Pertengahan (abad ke-5 sampai abad ke-15), pedal ditambahkan pada mesin bubut. Pedal menggantikan operator yang memutar kayu sehingga mesin dapat dioperasikan oleh satu orang. Pedal biasanya dihubungkan ke sebuah tiang, seringkali dibuat pancang lurus.

Pada masa Revolusi Industri, mekanik yang dihasilkan oleh roda air atau mesin uap ditransmisikan ke mesin bubut melalui poros, sehingga mesin dapat bekerja lebih cepat dan mudah. Pada masa inilah muncul desain mesin bubut untuk logam (metalworking lathe). Mesin bubut logam dilengkapi dengan ulir transportir (leadscrew) dan sistem transmisi dengan susunan roda gigi (gearbox).

Cara Kerja Mesin Bubut

Berdasarkan sejarah di atas, mesin bubut besi yang menggunakan tenaga elektrik barulah ada di masa modern. Meskipun begitu, ternyata prinsip kerja dan fungsinya tidak banyak berkembang. Hanya cara kerjanya yang lebih praktis dan cepat.

Dilansir dari Wikipedia, Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silinder.

Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Kerja mesin bubut meliputi, beberapa diantaranya :

Pembubutan tepi (facing) : Pengerjaan benda kerja terhadap tepi penampangnya atau tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.

Ilustrasi Mesin Bubut
Ilustrasi Mesin Bubut, Sumber : Mesin-mesin

Pembubutan silindris (turning) : Pengerjaan benda kerja dilakukan sepanjang garis sumbunya. Baik pengerjaan tepi maupun pengerjaan silindris posisi dari sisi potong pahatnya harus terletak senter terhadap garis sumbu dan ini berlaku untuk semua proses pemotongan pada mesin bubut.

Pembubutan alur (grooving) : Pembubutan yang di lakukan di antara dua permukaan.

Pembubutan tirus (chamfering) : Dengan memutar compound rest, Dengan menggeser sumbu tail stock, Dengan menggunakan taper attachment.

Pembubutan ulir (threading) : Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge). Atau bisa juga menggunakan pahat tertentu ukurannya yangsudah di jual di pasaran, biasanya untuk ulir-ulir standar.

Drilling : Membuat lubang awal pada benda kerja

Boring : Memperbesar lubang pada benda kerja.

Kartel (knurling) : Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada pegangan tang,obeng agar tidak licin.

Reaming : Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil pembubutan dalam atau pengeboran di atas mesin bubut.

Bagian Mesin Bubut

Untuk lebih mengenal mesin bubut besi, mari ketahui bagian-bagian mesin bubut. Berikut diantaranya :

1. Headstock / Kepala Tetap

Headstock merupakan tempatnya transmisi gerak yang mengatur putaran yang dibutuhkan saat proses pembubutan. Headstocl difungsikan sebagai dudukan chuck dan spindle, pengaturan kecepatan putaran spindle, tempat perlengkapan gear box, dan lain sebagainya.

2. Tailstock / Kepala Lepas

Tailstock digunakan untuk menyangga benda kerja yang panjang, kedudukan chuck bor, reamer, dan untuk proses pemesinan bubut tirus di mesin bubut.

3. Toolpost / Tempat Pahat

Toolpost adalah tempat rumah pahat, digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan pemegang pahat.

tukang bubut Jogja
Mesin bubut paling mutakhir. Sumber Unsplash

4. Spindle

Spindle difungsikan sebagai tempat pemasangan benda kerja utuk proses penyayatan. Terdapat dua macam spindle yaitu spindle rahang tiga dan spindle rahang empat.

5. Lead Crew / Ulir Pembawa

Lead crew ini adalah poros berulir panjang yang terletak sedikit di bawah dan sejajar dengan tepian, memanjang dari kepala tetap ke ekor tetap. Dihubungkan oleh roda gigi pada kepala tetap dan rotasi dapat dibalik. Menempel ke kereta dan digunakan sebagai kabel pemandu untuk membuat benang saja dan dapat dilepas saat tidak digunakan.

6. Feedrod / Poros Penjalan

Feedrod terletak di bawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari gear box cepat untuk menggerakkan mekanisme geladak ke arah melintang atau membujur.

7. Carriage / Eretan

Carriage tersebut terdiri dari eretan, tempat pahat, dan apron. Untuk menahan beban dan mengarahkan pahat potong eretan/ carriage haruslah memiliki struktur yang kuat. Carriage ini memiliki dua cross slide yang berfungsi untuk mengarahkan pahat ke arah silang. Spindle bagian atas mengontrol pergerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk memindahkan dudukan di sepanjang landasan.

8. Bed / Alas Mesin

Bed atau alas ini berfungsi untuk kedudukan eretan atau carriage. Alas mesin merupakan bagian rangka utama mesin bubut, yang di atas kerangka tersebut carriage serta headstock bertumpu serta begerak, adapun alur alas mesin berbentuk V, rata atau datar.

Menggunakan Mesin Bubut, sumber Metalextra
Menggunakan Mesin Bubut, sumber Metalextra

9. Gear Box / Lemari Roda Gigi

Gear box atau roda gigi ini berfungsi untuk mentransmisikan daya dari spindel ke sekrup utama pada kecepatan yang berbeda.

10. Chuck

Chuck pada dasarnya digunakan untuk menjepit benda kerja, khususnya yang panjangnya pendek dan diameter besar atau bentuknya tidak beraturan yang tidak dapat dipasang dengan nyaman di antara pusat. Itu dapat dipasang ke mesin bubut dengan mengencangkan di ujung spindel.

Nah, itu dia berbagai informasi seputar mesin bubut besi untuk Anda. Nikmati layanan mesin bubut atau jasa bubut di UD Cantenan yang berdomisili di Jogjakarta. Simak terus berbagai ulasan menarik lainnya seputar cor aluminium di halaman ini.

Leave a Reply